by Sitti Marwa Tamrin (XII-Agama)
Senja datang menghampiri
Membungkus segala benih-benih keheningan
Memancarkan sejuta cahaya kerinduan
Merobohkan tembok-tembok kecemasan
Senja kian larut dalam jeritan sesosok gadis
Gadis sang perindu......
Gadis sang perantau.......
Gadis yang hampir hancur dirobohkan tebing-tebing penderitaan
Gadis yg dilanda kerinduan kepada gerimis senja....
Gerimis senja.....
Kini rintik-rintikmu reda seketika
Namun, menitipkan sejuta kenangan
Kini...bintang-bintang yg pernah kau pancarkan elokannya tetap hangat meski tak sehangat dulu
Kini namamu tinggal gerimis senja dalam ruang kenangan
Gerimis senja.....
Taukong merindukanmu.......
Percikan sungai Maitting merindukanmu........
Hempasan angin gunung Tandeallo merindukanmu.....
Gumpalan kabut-kabut Kaalloang merindukanmu......
Kami merindukanmu
Namun, kerinduan itu kami lepaskan dan kami bunuh dengan untaian do'a untukmu pada sang rabb ...
Gadis sang perindu......
Gadis sang perantau.......
Gadis yang hampir hancur dirobohkan tebing-tebing penderitaan
Gadis yg dilanda kerinduan kepada gerimis senja....
Gerimis senja.....
Kini rintik-rintikmu reda seketika
Namun, menitipkan sejuta kenangan
Kini...bintang-bintang yg pernah kau pancarkan elokannya tetap hangat meski tak sehangat dulu
Kini namamu tinggal gerimis senja dalam ruang kenangan
Gerimis senja.....
Taukong merindukanmu.......
Percikan sungai Maitting merindukanmu........
Hempasan angin gunung Tandeallo merindukanmu.....
Gumpalan kabut-kabut Kaalloang merindukanmu......
Kami merindukanmu
Namun, kerinduan itu kami lepaskan dan kami bunuh dengan untaian do'a untukmu pada sang rabb ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar